Friday, June 20, 2008

~.:BiLa pAdEri pEcaH rAHSia:.~

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar,dia juga seorang jurudakwah Islam. Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah s.w.t. memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar dia turut masuk ke dalam gereja. Mula mula dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di saat itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata,

"Ditengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini!." PemudaArab itu tidak bergerak dari tempatnya.

Paderi tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Hingga akhirnya paderi itu berkata,

"Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. " Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang paderi,

"Bagaimana anda tahu bahawa saya seorang Muslim?" Paderi itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."

Kemudian dia beranjak hendak keluar. Namun, paderi ingin memanfaatkan kehadiran pemuda ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan agamanya. Pemuda Muslim itu pun menerima tentangan debat tersebut.

Paderi berkata, "Aku akan mengajukankepada anda 22 pertanyaan dan andaharus menjawabnya dengan tepat. " Si pemuda tersenyum dan berkata,"Silakan!"

Sang paderi pun mulai bertanya,

"Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiga nya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya,lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya?"

"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang di maksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!"

"Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api, dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?"

"Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca "Bismillah.. ." dia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..
-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang.

Allah s.w.t.berfirman,
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagaidua tanda (kebesaran kami)."(Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
-Empat yang tiada limanya adalahTaurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
-Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.
-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah Hari ketika Allah s.w.t. menciptakan makhluk.
-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis.

Allah s.w.t.berfirman,
"Yang telah menciptakantujuh langit berlapis-lapis. Kamusekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy ar-Rahman.

Allahs.w.t. berfirman,
"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjurulangit.Dan pada hari itu delapan orangmalaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu diatas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan.

Allah s.w.t.berfirman,
"Barang siapa yang berbuatkebaikan maka untuknya sepuluh kalilipat." (Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf .
-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,

"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu." Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh.

Allah s.w.t. berfirman,
"Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara NabiYusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,

"Wahai ayah kami,sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap,Yusuf berkata kepada mereka, "Tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayahmereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang MahaPengampun lagi Maha Penyayang."(Yusuf:98)

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai.

Allah s.w.t. berfirman,
"Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.
-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim.

Allah s.w.t.berfirman,
"Wahai api dinginlah danselamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua)
.-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya Wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t.

"Sesungguhnya tipu daya kaum wanitaitu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 dibawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya:
Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.

Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh paderi. Pemuda ini berkata,

"Apakah kunci syurga itu?"

Mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kekuatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak. Mereka berkata,

"Anda telahmelontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! "

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah."

Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda. "

Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah:Asyhadu An La Ilaha Illallah, WaAsyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. "

Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.**

**moral: artikel ni dapat menyedarkan kita supaye kite membaca dan memahami isi kandungan Al-Qur'an bagi membolehkan kita menangkis tohmahan dan menjawab pertanyaan orang-orang kafir.

.:kEnaPa Org mELayU maKaN dGn taNGaN?:.

Setiap bangsa di dunia ini punya budaya tersendiri. Oleh sebab makan itu satu perkara yang wajib dalam hidup, cara makan juga merupakan satu budaya.

Masing-masing bangsa ada budaya mereka tersendiri bagaimana mereka makan.Misalnya orang Cina menggunakan kayu (chopstick) dan orang Barat pula menggunakan sudu dan garfu. Tentu ada sebab yang rasional kenapa mereka amalkan cara itu.

Orang Melayu makan biasanya menggunakan tangan kanan. Apakah rasionalnya dan kenapa orang Melayu makan dengan tangan ? Soalan ini dijawab dengan mudah di akhir abad ke 19 oleh seorang kerabat diraja Kedah yang menetap di Selangor bernama Tengku Kudin. Perkara ini diceritakan oleh seorang isteri pegawai tinggi British yang berkhidmat di Selangor pada masa itu dalam bukunya "Chersonese - The Guilding Off" oleh Emilly Innes.

Pada suatu hari Tengku Kudin telah dijemput oleh British Resident menghadiri satu jamuan makan malam di rumah resident tersebut. Ketika semua tetamu jemputan telah bersedia untuk menghadapi hidangan, Tengku Kudin tiba-tiba bangun menuju ke arah paip air dan membasuh tangannya. Tanpa menghiraukan orang lain semuanya menggunakan sudu dan garfu, beliau dengan selamba menyuap makanan ke mulutnya dengan tangannya... ......... !

Telatah Tengku Kudin ini diperhatikan oleh seorang wanita Inggeris yang kebetulan duduk di sisinya. Merasa tertarik dengan perlakuan Tengku Kudinitu wanita tersebut lantas bertanya: "Kenapa anda makan dengan tangan ?Bukankah menggunakan sudu dan garfu itu lebih bersih dan lebih sopan ?"

Dengan selamba Tengku Kudin menjawab lantang dan dapat didengari oleh orangl ain. Katanya:
"Saya makan dengan menggunakan tangan saya sekurang-kurangnya ada tiga sebab:

Pertama: Saya tau tangan saya lebih bersih dari sudu dan garfu sebab saya sendiri yang membasuhnya - bukan orang lain. Sudu dan garfu itu dibasuh oleh orang lain yang belum tentu cukup bersih.

Kedua: Saya yakin tangan saya lebih bersih kerana tangan saya hanya saya seorang saja yang menggunakannya - tidak pernah dipinjam oleh orang lain,sedangkan sudu dan garfu itu ramai yang pernah menggunakannya.

Ketiga: Saya percaya tangan saya lebih bersih kerana ia tidak pernah jatuh dalam longkang....!!

Jawapan Tengkun Kudin ini menjadikan semua orang yang mendengarnya terlopong. Kalau sebelum itu ada antara mereka yang tersenyum sinis melihat Tengku Kudin menyuap makanannya dengan tangan tapi selepas itu masing-masing mengangguk mungkin kerana memikirkan ada logiknya jawapan tersebut.............

Moralnya: Kita jangan lekas menghina atau memandang jijik perlakuan orang lain yang berlainan dengan budaya kita. Masing-masing ada rasionalnya kenapa mereka berbuat begitu...... huhu ^_~

~cOntOh pSikOLoGi pErsUaSiF~

Pada suatu hari, cendikiawan yang bernama Hasan Basri dikunjungi oleh rombongan
yang datang dari negara Iraq yang terdiri daripada hamba-hamba abdi. Mereka mengadu
masalah kepada Hasan Basri bagi mencari jalan penyelesaian kerana beliau terkenal
sebagai orang yang bijaksana.

"Majikan kami melayani kami dengan buruk dan tidak berperikemanusiaan. Kami berharap,
tuan dapat membicarakan soal kami dalam pidato tuan di masjid pada hari jumaat nanti"

"Kalau dapat, tolong bebaskan hamba-hamba seperti kami ini" kata mereka penuh harapan.

Hasan Basri mendengar dengan teliti dan menimbangkan masalah mereka masak-masak
kerana permintaan mereka itu bukanlah permintaan yang mudah hendak dilaksanakan.
Dia tidak berkata apa-apa. Hari Jumaat silih berganti, tetapi Hasan Basri belum juga menyampaikan permintaan anggota-anggota rombongan itu. Masa terus berlalu. Beliau masih berdiam juga. Akhirnya tibalah pada suatu hari Jumaat, barulah Hasan Basri menunaikan permohonan hamba-hamba abdi.

Dalam pidatonya di hadapan orang ramai yang datang bersembahyang di masjid pada hari
itu beliau menerangkan kepada mereka kelebihan membebaskan hamba abdi dan berlaku
adil. Selepas mendengar penjelasannya itu, ramailah orang membebaskan hamba-hamba
yang mereka miliki dengan rela hati.

Tidak lama kemudian, rombongan hamba-hamba abdi yang dulu itu datang lagi berjumpa
dengan Hasan Basri. Kunjungan mereka bukan disebabkan hendaklah menyampaikan
ucapan terima kasih di atas budi baik beliau tetapi hendak menegur sikap lengah Hasan.

"Kami datang bukan hendak berterima kasih kepada tuan tetapi hendak menegur tuan" kata
mereka dengan marah.

Terkejut Hasan Basri

"Mengapa?" tanya Hasan bingung

"Dulu kami datang berjumpa tuan supaya tuan dapat menolong kami. Kami mahu tuan memberitahu hal kami dalam pidato Jumaat tuan di masjid dengan segera, tetapi tuan melengah-lengahkann ya. Kami semua tertunggu-tunggu"

Hasan Basri tenang mendengar luahan marah mereka itu.

"Saudara tahu mengapa saya menunda hari bagi mencari penyelesaian bagi masalah saudara itu?" tanya Hasan.

"Tidak tuan"

"Saya menunda pidato saya itu sebab saya perlu mengumpul wang yang banyak bagi membeli hamba. Selepas saya membeli hamba-hamba itu kemudian saya bebaskan mereka, sesuai dengan pidato Jumaat yang saya hendak saya sampaikan. Kemudian barulah layak bagi saya menyuruh orang lain pula ikut membebaskan hamba. Orang ramai sedia menyambut seruan saya apabila mereka dapat melihat sendiri kata-kata saya selaras dengan perbuatan saya" jelas Hasan Bakri kepada mereka.

Petikan dari Buku Cerita-cerita Motivasi untuk Iman

Dalam sEribu mEsti ada satu yg mEnjadi pErhatian,
Dalam pErhatian yg satu itu ramai yg mEmbuat pErbandingan,
Dalam pErbandingan itu pula org mEncari ksilapan & jarang mEnilai kEbaikan...
KErana apa??
KErana yg satu itu tlErlalu istimewa...^_^

Wednesday, June 18, 2008

Mencetak Anak-Anak Dunia by Faridul Farhan Abdul Wahab

Pada usia berapa tahunkah anakanda sesuai untuk disajikan dengan perkembangan politik, ekonomi, mahu pun ilmupengurusan? Tentu, menjadi suatu yang kelihatannya mustahil untuk kanak-kanakdewasa ini mengetahui serba-sedikit perkembangan politik, ekonomi, sosial,pengurusan dan ilmu-ilmu “orang dewasa” lain seumpamanya, tatkala masjid segah Masjid Shah Alam sahaja meletakkan papan tanda “Kanak-kanak di bawah usia 6 tahun di larang memasuki dewan solat”. Begitulah, betapa rendahnya masyarakat kita memandang dan melayani potensi kanak-kanak.
Dengan layanan dan anggapan seperti ini, wajarkah remaja hari ini dipersalahkan tatkala kurang memiliki sifat self-responsibility dan self belonging, sedang ia sendiri dibesarkan dalam nada tidak layak untuk mengambil tahu hal orang lain, lantaran doublestandardnya kita dalam meletakkan taraf ilmu sosial dan politik?
Dengan layanan dan anggapanseperti ini, wajarkan remaja hari ini dipersalahkan apabila mereka tidak mandiri dan sering menjadi graduan menganggur, lantaran mind-set yang terbina sejak zaman kanak-kanak dan alam persekolahan ialah mind set spoonfeeding dan makan gaji, hingga tidak kreatif dan tidak punya daya survival yang tinggi?
Wajarkah remaja hari inidipersalahkan bilamana mereka menjauhi masjid, sedang di zaman kanak-kanak sahaja mereka telah didiskriminasi untuk tidak dibenarkan memasuki dewan solat, atau diberikan mereka saf yang paling belakang dan paling hampir dengan pintu (lalu mereka pun cabut lari lantaran dekat sangat dengan pintu)?
Wajarkah remaja hari ini gagal melengkapkan diri dengan potensi-potensi dan kualiti manusia“agung”, sedang proses tumbesaran mereka sejak zaman kanak-kanak, sudah membantutkan percambahan potensi-potensi ini tika mana tidak didedahkan dengan ilmu sosial, politik, management, business dan ilmu-ilmu bermanfaat yang lainnya?
Barat memandang tinggi kanak-kanak, sehingga anak-anak kecil sahaja sudah terbiasa di ajak berbincang isu-isu nasional dan internasional, seperti kisah anak beranak di LapanganTerbang Schiphol Amsterdam ke Dublin[1], selain hak dan bakat kanak-kanak makin lama makin dikembangkan. Lalu, tidaklah menghairankan tatkala orang-orang Barat mendewasa dengan menjadi “manusia agung” sama ada dalam bidang politik, sains, teknologi, business dan lain-lainnya.
Ustaz Hasrizal menceritakan dialog anak-beranak Irish itu sebegini;
“Ayah, kenapa kita belum masuk kepesawat?”, tanyanya.
“Mereka sedang membersihkan pesawat,mengisi minyak, menyusun majalah, dan menyediakan makanan untuk kita”,jawab si ayah sambil bermain dengan rambut anaknya.
“Kenapa pesawat ini berwarna hijau danpesawat lain berwarna biru?”, tanya si anak lagi.
“Pesawat ini adalah Aer Lingus. Iawarna pesawat negara kita. Pesawat biru adalah pesawat orang Dutch. Asalnya semua pesawat berwarna putih, kemudian ia dicat mengikut syarikat yangmembelinya”, balas si ayah.Mereka saling melunjurkan kaki ke dinding cermin.
“Kenapa warna asal pesawat ialahputih?”, si anak terus bertanya.
“Mungkin itu peraturan pihak berkuasa Aviation antarabangsa”, sambut si ayah semacam tidak dipedulikan anaknya yang hanya berusia empat atau lima tahun.
Saya ketawa kecil sendirian. Lucu melihatgelagat si anak yang bertanya dan terus bertanya. Ayahnya pula tidak pernahjemu menjawab setiap soalan yang ditanya oleh anaknya itu…”
“..Tetapi rata-rata saya dapat melihat bagaimana ibu bapa, khususnya mereka yang berpendidikan, begitu memuliakan anak-anak. Memuliakan dalam erti kata, mereka tidak melayan anak-anak seperti’separuh manusia’ yang hanya ada fizikal untuk dilayan. Malah keperluan mental dan emosi anak-anak turut diusahakan sebaik mungkin.
Lihat sahaja jawapan ayah kepada anaknya tadi. Si bapa tidak menunjukkan yang anak itu masih kanak-kanak, terhad keupayaan memahami atau soalannya hanya membuang masa. Malah si bapa terus menjawab soalan demi soalan secara orang dewasa. Bapa bukan sekadar mahumenjawab dan memahamkan si anak, tetapi sentiasa meletakkan jawapan di parasyang sedikit tinggi, dengan galakan untuk terus bertanya, supaya anak mengejar standard itu. Sentuhan pada usia muda seperti ini amat penting untuk menyuntik potensi anak-anak.
Jangan dimatikan kebolehan anak-anak dengan kemalasan ibu bapa.”[2]Lihatlah proses tumbesaran Nabikita SAW yang mulia dalam perjalanannya menjadi “manusia agung”. Segalanya telah bermula, dilentur dan dibentuk semenjak masih“rebung” lagi. Bukan suatu kebetulan ia di lahirkan dalam keadaan yatim, kemudian tidak lama kehilangan datuknya juga, sehingga pertumbuhan pertama kehidupannya jauh dari asuhan bapa dan tidak mendapat kasih sayang dari ibunya.[3] Barangkali, kekontangan kasih sayang inilah yang membibitkan sifat berdikari selain daya sensitiviti yang tinggi, lagi bijak menyelami perasaan insan-insan yang perlukan kasih sayang. Waktu beliau hidup bersama datuknya Abdul Muthalib (umur 6 – 8 tahun), beliau sering dibawa datuknyake mana sahaja, termasuk pertemuan-pertemuan penting para petinggi Quraisy.[4]Dengan hadirnya Rasulullah bersama-sama Abdul Muthalib ke sidang“parlimen” Quraisy bernama Darun-Nadwah[ 5], Rasulullah SAW telah mendapat tempaan politiknya sejak kecil, yang sedikit-sebanyak mempengaruhi kebijaksanaan Rasulullah SAW berpolitik di kemudian hari. Benarlah jangkaan Abdul Muthalib;
“Biarlah anakku ini, kerana demi ALLAH sesungguhnya ada baginya keistimewaan.”[6]
Umur 8 hingga 12 tahun, bagindasudah bisa mencari nafkah dengan mengembala kambing.
Dari tempaan politik,baginda kini menerima tempaan management. Juga dari kehidupan serba elit bersama para pembesar Quraisy, beralih ke kehidupan rakyat jelata; dua alamyang serba berbeza sehingga baginda bisa mengerti budaya kedua-duanya. Semua beban itu (emosi, politik dan management) sudah dipikulnya semenjak berumur 8 tahun.
Bandingkan dengan anak-anak kita, apa yang sedang mereka lakukan diusia 8 tahun?Umur 12 hingga 15 tahun, bagindasudah memiliki pengalaman perjalanan ke luar negeri, lantaran terbiasa mengikuti pamannya Abu Thalib pergi berdagang. Ini sangat penting kerana perjalanan yang jauh itu memberikan pelajaran yang banyak tentang alam, tentang manusia-manusia baru, tentang karakter dan budaya setempat, dan tentangpelbagai macam hal. Juga tentang tempaan berdagang atau business. Umur 15 hingga 19 tahun, bagindaterlibat dalam peperangan Fijar, yang memberikan pula tempaan militerbuat baginda. Umur 20 hingga 25 tahun, baginda menjadi pengusaha dengan investornya bernama Khadijah (R.A). Dan, di usia sebegitu muda, membukukan sebuah sukses yang serba gemilang.Lihatlah betapa padatnya pengalaman Rasulullah begitu sampai usia 25 tahun, dengan seluruh pengalaman yang diperlukan oleh “orang besar”, sudah diraih oleh Rasul kitaMuhammad SAW. Hingga kemuncaknya diangkat oleh masyarakat, begitu menjangkauusia 35 tahun, sebagai “al-amiin”, sebuah pencapaian yangjauh lebih bernilai berbanding raja sms seumpama Mawi.
Dengan resume sebegini hebat,tidak hairanlah beliau menjadi model terbaik akan insan yang berjaya dikedua-dua alam: alam dunia dan alam akhirat. Beliau seorang tokoh dalam masalah kepimpinan, masalah ketenteraan, masalah sosial masyarakat (kemasyarakatan) ,masalah kaunseling kekeluargaan, masalah perdagangan, dan lain-lain potensi duniawi lainnya, tapi pada masa yang sama insan yang paling hebat dari segiamal ibadahnya. Sedang kita, yang berjaya dalam urusan dunia, sering tidak perform dalam urusan Akhirat. Qiamulailnya masih malas-malasan. Usrah dan halaqah tidak bisa ia rancakkan. Hartanya lebih banyak pada urusan peribadi berbanding urusan agamawi. Sedang yang cemerlang dalam urusan akhirat, sering mandom dalam kehidupannya menguruskan urusan keduniaan. Semuanya kerana kurangnya pendedahan sejak usia kecil, tidak sepertimana ALLAH mempersiapkan Nabi-Nya SAW untuk urusan besar, semenjak usia masih kecil.Mungkin sudah tiba masanya kita menyemak cara kita mendidik (tarbiyah) anak-anak kita. Mari kita belajar daripada resume agung Nabi SAW yang mulia ini, moga kita berjaya menjadi pendidik (baca:ibu bapa) yang lebih cemerlang, dan anak-anak kita menjadi anak didik yang lebih terbilang.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik (mentarbiyah) aku waktu kecil" (Surah al-Isra[17]:24)
RUJUKAN
[1] Rujuk artikelHasrizal Abdul Jamil bertajuk “Manusia Separuh Manusiawi” di URL http://saifulislam. com/?p=1199.
[2] Ibid
[3] Dr. MuhammadSa’id Ramadhan al-Buthy, “Sirah Nabawiyah: Analisis ilmiahmanhajiah terhadap sejarah pergerakan Islam di masa Tasulullah SAW (FiqhusSirah)”, Darul Fajar-Robbani Press(2000), ms. 29-33
[4] Anis Matta, “DemiHidup Lebih Baik”, Cakrawala Publishing(2007) , ms. 87-95
[5] SyaikhShafiyyur-Rahman al-Mubarakfury, “Sirah Nabawiyah (ar-RahiqulMakhtum)”, Pustaka al-Kautsar(2000) , ms. 43-45
[6] Dr. Mustafaal-Siba’ei, “Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW”,Pustaka Darussalam(2004) , ms. 2-3
Thank you.
"Thebelievers, in their love, mercy, and kindness to one another are like a body: ifany part of it is ill, the whole body shares its sleeplessness and fever"-Prophet Muhammad (P.B.U.H.)
Best Regards,
Faridul Farhan Abd Wahab
ElectricalEngineer
JIMAH O&M SDN. BHD.
2 x 700MW Coal Fired Power Plant ProjectPT 7308 & PT 7309,
Mukim Jimah, Daerah Port Dickson,
Negeri Sembilan Darul Khusus.
(Tel: 06-658 1158/ 06-658 1149 Ext: 1090)

HADIAH MALAM JUMAAT (pengalaman Salih Al Maizy)

Pada suatu malam bertepatan malam Jumaat Salih Al Mazi pergi ke Masjid jamik untuk mengerjakan solat subuh. Kebiasaannya ia berangkat Awal sebelum masuk waktu subuh dan melalui sebuah pekuburan. Di situ Salih duduk sekejap sambil membaca apa-apa yang boleh mendatangkan pahala bagi ahli kubur memandangkan waktu subuh masih lama lagi. Tiba-tiba dia tertidur dan bermimpi melihat ahli-ahli kubur keluar beramai-ramai dari kubur masing-masing. Mereka duduk dalam kumpulan-kumpulan sambil berbual-bual sesama mereka.
Al Mazy ternampak seorang pemuda ahli kubur memakai baju kotor serta tidak berkumpul dengatn ahli-ahli kubur yang lain. Dia duduk seorang diri di tepi kuburnya dengan wajah murung, gelisah kerana sedih. Tidak berapa lama kemudian datang malaikat membawa beberapa talam yang ditutup dengan saputangan. Seolah-olah seperti cahaya yang Gemerlapan. Malaikat mendatangi para ahli kubur dengan membawa talam-talam itu, tiap seorang mengambil satu talam dan dibawanya masuk ke dalam kuburnya.
Semua ahli kubur mendapat satu talam seorang sehingga tinggallah si Pemuda yang kelihatan sedih itu seorang diri tidak mendapat apa-apa. Dengan perasaan yang sedih dan duka dia bangun dan masuk semula ke dalam kuburnya.
Tapi sebelum dia masuk Al Mazy yang bermimpi segera menahannya untuk bertanyakan keadaannya. 'Wahai hamba Allah ! Aku lihat engkau terlalu sedih mengapa ?' tanya Salih Al Mazy. 'Wahai Salih, adakah engkau lihat talam-talam yang dibawa masuk oleh malaikat sebenta r tadi?' tanya Pemuda itu. 'Ya aku melihatnya. Tapi apa benda di dalam talam-talam itu?' Tanya Al Mazy lagi. Si pemuda menerangkan bahwa talam-talam itu berisi hadiah orang-orang yang masih hidup untuk orang-orang yang sudah mati yang terdiri dari pahala sedekah, bacaan ayat-ayat suci Al Quran dan doa.
Hadiah-hadiah itu selalunya datang setiap malam Jumaat atau pada hari Jumaat. Is pemuda kemudian menerangkan tentang dirinya dengan panjang lebar. Katanya dia ada seorang ibu yang masih hidup di alam dunia bahkan telah berkahwin dengan suami baru.Akibatnya dia lupa untuk bersedekah untuk anaknya yang sudah meninggal dunia sehingga tidak ada lagi orang yang mengingati si pemuda.
Maka sedihlah si pemuda setiap malam dan hari jumaat apabila melihat orang-orang lain menerima hadiah sedangkan dia seorang tidak Menerimanya. Al-Mazy sangat kasihan mendengarkan cerita si pemuda. lalu ia bertanya nama dan alamat ibunya ia dapat menyampaikan keadaan anaknya. Si pemuda menerangkan sifat2 ibunya. Kemudian Al Maizy terjaga. Pada sebelah paginya Al Maizy terus pergi mencari alamat ibu pemuda tersebut. Setelah mencari kesana kemari beliaupun berjumpa ibu si pemuda tersebut lantas menceritakan perihal mimpinya. Ibunya menangis mendengar keterangan Al maizy mengenai nasib anaknya yang merana di alam barzah. Kemudian ia berkata :'Wahai Salih ! Memang betul dia adalah anakku. Dialah belahan hatiku, dia keluar dari dalam perutku. Dia membesar dengan minum susu dari dadaku dan ribaanku inilah tempat dia berbaring dan tidur ketika kecilnya.'
Al Maizy turut sedih melihat keadaan ibu yang meratap dan menangis penuh penyesalan kerna tidak ingat untuk mendoakan anaknya selama ini. 'Kalau begitu saya mohon minta diri dahulu.' kata Al Maizy lalu bangun meninggalkan wanita tersebut. Tatkala dia cuba untuk melangkah si ibu menahannya agar jangan pulang dahulu.Dia masuk kedalam biliknya Lalu keluar dengan membawa wang sebanyak seribu dirham. 'Wahai Salih, ambil wang ini dan sedekahkanlah untuk anakku, cahaya mataku. Insya Allah aku tidak akan melupakannya untuk berdoa dan bersedekah untukya selama aku masih hidup.'
Salih Al Maizy mengambil wang itu disedekahkannya kepada fakir miskin sehingga tidak sesenpun dari seribu dirham itu yang tinggal. Dilakukannya semua itu sebagai memenuhi amanah yang diberi kepadanya oleh ibu pemuda tersebut. Pada suatu malam Jumaat di belakang selepas itu, Al Maizy berangkat ke masjid jamik untuk solat jamaah. Dalam perjalanan sebagaimana Biasa ia singgah di perkuburan. Di situlah ia terlena sekejap dan bermimpi melihat ahli-ahli kubur keluar dari kubur masing2.
Si pemuda yang dulnya kelihatan sedih seorang diri kini keluar bersama-sama dengan memakai pakaian putih yang cantik serta mukanya kelihatan sangat gumbira. Pemuda tersebut mendekati Salih Al Maizy se raya berkata : 'Wahai tuan Salih, aku ucapkan terima kasih kepadamu. Semoga Allah membalas kebaikanmu itu. ' 'Hadiah dari ibuku telah ku terima pada hari jumaat.' katanya lagi. 'Eh, engkau boleh mengetahui hari Jumaat ?' tanya Al Maizy. 'Ya, tahu.' 'Apa tandanya?' 'Jika burung-burung di udara berkicau dan berkata 'Selamat selamat pada hari yang baik ini, yakni hari Jumaat.' Salih Al Maizy terjaga dari tidurnya.Ia cuba mengingati mimpinya dan merasa gumbira kerana Sipemuda telah mendapat rahmat dari Allah disebabkan sedekah dan doa dari ibunya.
(Petikan kisah Wali-Wali Allah (2) terbitan syarikat Nurulhas).
'Sebarkanlah ajaranku walau satu ayat pun' (Sabda Rasulullah SAW) Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya IA telah mendapat kemenangan yang besar.' (Surah Al-Ahzab:71) '

HIKMAH MENINGGALKAN CAKAP BOHONG

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata : "Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?" "Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat.

Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya. Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras.

Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W. Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya : "Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu." Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. "Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil.

Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata: "Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

10 PESANAN ALLAH S.W.T KEPADA NABI MUSA A.S

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata Rasulullah S.A.W bersabda : "Allah S.W.T. telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwaah 10 bab :-
1- Wahai Musa jangan menyekutukan aku dengan suatu apa pun bahwa aku telah memutuskan bahwa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrikin.
2- Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu nescaya Aku peliharamu dari sebarang bahaya dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.
3- Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak nescaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.
4- Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.
5- Jangan hasad dengki dan irihati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembahagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan sesiapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut, maka bukan daripada-Ku.
6- Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingati dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka.
7- Jangan mencuri dan jangan berzina isteri jiran tetanggamu sebab nescaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.
8- Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima korban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.
9- Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
10- Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.
Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda lagi : "Sesungguhnya Allah S.W.T menjadikan hari Sabtu itu hari raya untuk Nabi Musa a.s. dan Allah S.W.T memilih hari Juma'at sebagai hari raya untukku

SaHaBaT

" Tika sahabat melukai hatimu, tulislah ia di atas pasir, biar angin kemaafan menghembus membawa bersama kelukaanmu itu, sebaliknya tika sahabat membuat kebaikan padamu maka tulislah di atas batu hatimu agar terpahat utuh walau dilanda badai "

Saturday, June 14, 2008

hati oh hati...2

Masinnya air laut tak mampu menyerap ke dalam isi ikan.tapi bila ikan itu telah mati,secubit garam mampu memasinkannya..begitulah hati,hati yang hidup sangat sukar dinodai..tapi bila hati telah mati,mudahnya dipengaruhi.moga ALLAH sentiasa memelihara hati kita.hati yang dipilih ALLAH untuk mendapat hidayahNYA sudah tentu hati yang menyesali akan dosa-dosanya…AMIN…


Alangkah susahnya mendidik hati, sedangkan ia adalah pandangan Tuhan, menjadi wadah rebutan malaikat dan syaitan. Alangkah susahnya mendidik hati, bila dipuji sombong menghiasi diri, bila diuji pencaci dibenci sehingga berdendam sampai mati, bila nafsu melingkari rasa seperti perbuatan diredhai.. Didiklah hati menuju kebenaran demi mencari redha Ilahi..